LANGKAT(Portibi DNP): Kasus dugaan mark-up harga kertas ujian SMP per semester di Kabupaten Langkat semakin menarik saja.
Pasalnya, Tian Kaban, Kepala Sekolah SMPN 1 Stabat, dan juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), akan melakukan klarifikasi atas permasalahan tersebut.
Namun hingga kini, Tian Kaban, belum juga melakukan klarifikasi.Pernyataan ini dikemukakan, Tian Kaban, saat dikonfirmasi wartawan via pesan WhatsApp, Kamis (25/2/2021), sekira pukul 18.05 wib.
“Ok pak, besok, Jumat (26/2/2021) kita klarifikasi,” katanya.Namun hingga hari yang ditentukan, Tian Kaban, belum juga melakukan klarifikasi.
Merasa penasaran, wartawan mencoba menanyakan kembali mengenai klarifikasi yang akan dilakukan, Tian Kaban, Jumat (26/2/2021), sekira pukul 12.03 wib.Sayangnya, hingga berita ini dibuat klarifikasi yang dijanjikan belum juga terealisasi.
Sekadar latar, pada tahun 2020 lalu, SMP di Kabupaten Langkat melaksanakan ujian per semester. Dari informasi yang di dapat, diduga ada sekitar tujuh belas ribu siswa lebih yang mengikuti ujian yang dilaksanakan dua kali selama tahun 2020.
Lalu, berapakah harga pengadaan kertas untuk soal ujian SMP per semester di Kabupaten Langkat? Dari informasi yang di dapat, harga kertas soal ujian SMP per semesternya di Kabupaten Langkat berkisar Rp17 ribu rupiah per siswa.
Publik menilai, harga segitu jelas terlalu mahal.Sebab, berapa banyak sich jumlah kertas soal ujian yang diterima siswa?
Sementara, dari bukti yang ada, kertas soal ujian yang dibuat diduga terbuat dari kertas ubi yang harganya murah.
Lalu, wartawan mencoba melakukan konfirmasi kepada Kabid SMP Dinas Pendidikan Langkat, Legiman, via pesan WhatsApp dan telepon, Rabu (24/2/2021), guna menanyakan berapa sebenarnya harga pengadaan kertas soal ujian per siswanya, dan siapakah yang mensuplai pengadaan tersebut?
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, sang Kabid belum menjawab pertanyaan wartawan.(BP)