Portibi DNP: Pada Senin siang, waktu Washington DC. Presiden Jokowi datang ke Gedung Healy, Georgetown University, untuk menyampaikan kuliah umum di ruangan besar Gaston Hall di hadapan 500 akademisi dan mahasiswa.
” Saya menyampaikan bahwa Indonesia dianugerahi perbedaan dan keberagaman yang mampu mempersatukan bangsa, dengan ideologi Pancasila yang menjadi panduan dalam kehidupan bernegara,” ungkap @jokowi.
Bagi Indonesia suatu perbedaan yang berakhir pada rivalitas dan kompetisi antarnegara merupakan hal yang wajar. Namun demikian, penting mengelola perbedaan tersebut agar tidak menimbulkan konflik terbuka yang dapat dipicu oleh ketidakstabilan kawasan.
” Saya juga menekankan bahwa Indonesia terbuka untuk membangun kerja sama dengan semua negara. Indonesia juga menyatakan sikap tidak berpihak pada kekuatan manapun kecuali pada perdamaian dan kemanusiaan,” imbuhnya.
Sementara kondisi di tanah air, sungguh berbalik keadaanya, ada satu kelompok yang menyatakan masih meragukan kemampuan dan potensi Presiden Jokowi yang sangat dihargai diluar negeri.
Pertemuan dengan OKI juga telah menabalkan namanya untuk mewakili suara Palestina yang disampaikan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Sungguh prestasi yang luar biasa. Namun hayal, didalam negeri ada saja orang yang menghujat dan merendahkannya. Padahal sudah banyak hasil dari program kerja Jokowi yang menunjukkan hasil dan dapat dinikmati masyarakat RI.
Dimanakah rasa menghargai dan menghormati bagi pemimpin negara sekelas presiden?.
Diluar negeri dipuji, didalam negeri dicaci, salah satu kondisi yang seharusnya tidak boleh terjadi.redaksi